
Kepada waktu yang direnggut sementara
Riuh, tegang, mencekam
Hari-hari yang berjalan belakangan ini
Seluruh penjuru negeri diguncang kepanikan oleh makhluk tak bersel yang gencar mencari inang
Dalam seketika, dunia dibuat kewalahan tanpa pandang bulu
Berisik mengusik hati
Membuat jantung memompa rasa takut yang tak berkesudahan
Berita seakan mengantri di setiap beranda media sosial
Menunggu tuannya mencerna
Semuanya seperti racun yang terus berputar di otak
Kemudian mengendap, membuat jenuh
Mungkin Tuhan sedang mengingatkan,
Bahwa,
Digdaya tidak abadi
Bahwa,
Semesta dan isinya ada pemiliknya
Mungkin Tuhan ingin kita menyadari,
Bahwa,
Manusia punya batasan
Bahwa,
Manusia saling bergantung
Kepada waktu yang direnggut sementara,
Terimakasih sudah menjadi pengingat,
Engkau adalah bentuk rejeki Tuhan yang paling bernilai
Yang seringkali terabai oleh rentetan alasan yang ditampik manusia
Kita perlu meredam sejenak suara-suara dari luar
Cobalah, melihat sekeliling dengan seluruh indera
Pasti, Ada hal kecil yang mampu kita lakukan, meski tak harus dilantangkan
Sekali lagi,
Karena manusia sejatinya saling bergantung
At Tachriirotul M.

